Laman

Minggu, 14 Oktober 2012

TIPS SISTEM POLIGAMI ( TWO in ONE ) ETBF




Poligami Murai Batu merupakan suatu praktik perkawinan kepada lebih dari satu Jantan Murai Batu dengan Betina Murai Batu yang lebih dari satu ( TWO in ONE etbf). Bagi penangkaran Murai Batu, sistem Poligami merupakan suatu cara untuk mempercepat atau memperbesar produksi dengan tujuan akhir mencapai keuntungan yang lebih besar. Dalam hal ini Penangkar harus jeli dalam menyiapkan dan memilih indukan yang akan digunakan sehingga hasil yang diharapkan oleh Penangkar dapat tercapai. 

Kehidupan Murai Batu di alam juga menganut system Poligami, hal ini terbukti apabila dalam suatu wilayah/sektor hutan terdapat 1 jantan Murai Batu dan beberapa Betina Murai Batu maka pada musim trotolan/anakan seluruh Betina Murai Batu tersebut membawa trotolan/anakan masing-masing. (pengalaman pemikat MB). Dari pengetahuan ini maka para pemikat Murai Batu di alam akan melepaskan 1 jantan sebagai penerus generasi yang diharapkan akan mengawini seluruh Betina Murai Batu yang ada sehingga para Pemikat akan tetap mendapatkan hasil pikatan pada musim Trotolan/anakan. Dengan mencermati hal ini, para penangkar dapat mencoba menerapkan system Poligami dalam penangkaran. 

                                                                     LANGKAH 1

Demi tercapainya tingkat keberhasilan maka langkah yang harus dilakukan penangkar antara lain:

1.         Menyiapkan dan memilih indukan.

INDUK JANTAN.      Induk Jantan disiapkan yang sudah siap kawin dan  dipilih induk jantan yang sudah benar terbukti NGISI ( tidak mandul ). Dalam hal ini penangkar seyogyanya menggunakan pejantan yang sudah produksi dengan melihat tingkat emosional yang tidak terlalu lebih.


INDUK BETINA.       Induk Betina disiapkan yang sudah siap kawin dan sudah saling kenal sehingga tidak terjadi perkelahian. Hal ini dapat disiasati dengan mencoba mencampur 2 Induk Betina dalam satu sangkar atau kandang. Untuk meyakinkannya maka penangkar dapat mencampur mulai dari usia Trotolan/anakan sampai mabung pertama/remaja walaupun harus membutuhkan waktu yang cukup lama.


                                                                     LANGKAH 2

2.         Melepaskan 2 induk Betina. Pelepasan 2 induk Betina ini ke dalam kandang tangkar terlebih dahulu bertujuan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang biasanya membutuhkan waktu seminggu.

3.         Memasukan 1 induk Jantan. Induk Jantan dimasukan ke dalam kandang tangkar dan masih dalam kandang kecil untuk mencegah terjadinya penyeranganinduk Jantan yg bisa berakibat fatal yaitu kematian. Adapun waktu yang dibutuhkan tidak ada ukuran namun relatif disesuaikan dengan perilaku jodoh dan tidaknya antara induk Jantan dan 2 induk Betina tersebut. (penangkar sdh memahami tentang proses jodoh)

4.         Melepaskan induk Jantan.            Waktu yang tepat untuk langkah ini adalah pada sore hari menjelang gelap karena diharapkan ketiga indukan ini akan segera mencari tempat untuk tidur. Khusus bagi penangkar yang mempunyai pekerjaan tetap sebaiknya dilakukan pada hari libur sehingga mempermudah pelaksanaan langkah berikutnya.

5.         Monitoring dan Kontroling.            Langkah ini digunakan Penangkar untuk memantau dan memeriksa hasil penjodohan yang telah dilakukan sehingga resiko kerugian akan dapat dicegah/ditekan.


Adapun manfaat yang dapat diambil dari penggunaan sistem Poligami ini antara lain :

1.         Penghematan dari segi induk jantan dan tempat.
2.         Mudah melakukan perawatan.
3.         Peluang dalam produksi lebih besar.

Selamat Berkarya. (ETBF)

1 komentar:

  1. Terima kasih pencerahannya Om Eddy...
    Jadi pengen ikut melestarikan ini burung nihh...

    BalasHapus